Monday, April 2, 2018

Makalah Teknologi wireles


MAKALAH

TEKNOLOGI WIRELESS (WI-FI)




DISUSUN OLEH :
SATRIA INDRA PRATAMA
NIM : 04115005








PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS NAROTAMA
SURABAYA
2018








KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun mampu mengahadapi semua rintangan dan tantangan dengan penuh “ kesabaran” hingga selesainya makalah ini.
Kesempurnaan manusia terletak pada ketidak mampuannya untuk hidup sendiri. Berpijak dari hal itu penulis menyadari bahwa selesainya Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik akan penulis jadikan masukan dengan senang hati demi perbaikan di masa mendatang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca yang budiman, terutama bagi siapa saja yang tertarik.


Surabaya,   April 2018

Penyusun






















DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.................................................................................      
DAFTAR ISI................................................................................................     
BAB I PENDAHULUAN............................................................................     
1.1.     Latar Belakang.................................................................................   
1.2.     Rumusan Masalah............................................................................
1.3.     Tujuan...............................................................................................
1.4.     Manfaat.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................    
2.1.     Wi-Fi dan Perkembangannya........................................................
2.2.     Cara Kerja Wi-Fi............................................................................
2.3.     Pengaruh Wi-Fi terhadap Masyarakat........................................
2.4.     Pengaruh Wi-Fi terhadap Mahasiswa..........................................
2.5.     Upaya mengurangi dampak negatif penggunaan Wi-Fi.............
BAB III PENUTUP ....................................................................................  
KESIMPULAN............................................................................................ 
SARAN......................................................................................................... 
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 
















BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Baru-baru ini, jika anda sudah di bandara, kedai kopi, perpustakaan atau hotel  kemungkinan anda sudah tepat di tengah sebuah jaringan nirkabel. Banyak orang  menggunakan jaringan nirkabel, juga disebut WiFi 802,11 untuk menghubungkan komputer mereka di rumah, dan beberapa kota yang mencoba untuk menggunakan teknologi untuk memberikan gratis atau biaya rendah Internet akses kepada penduduk. Dalam waktu dekat ini, jaringan nirkabel dapat menjadi begitu luas yang dapat mengakses Internet di mana saja hampir setiap saat, tanpa menggunakan kabel. Saat ini semua orang sudah familiar dengan istilah Hot-Spot, WiFi (Wireless Fidelity), Jaringan Wireless dan sejenisnya. Layanan seperti ini akan mudah ditemui di berbagai tempat-tempat umum seperti kampus, hotel, rumah makan, bandara dan lain-lain. Dengan menggunakan layanan WiFi, kita dengan mudah bisa terkoneksi ke Internet tanpa perlu dibebani kerepotan dengan menyambungkan kabel ke suatu alat yang disebut switch/hub. Tentunya kita harus memeliki peralatan seperti Notebook atau Mobile-Phone yang mendukung koneksi WiFi dan adanya software yang membantu koneksi peralatan kita tadi ke suatu alat yang sering disebut Access Point. Jaringan nirkabel (wireless local area network-WLAN) atau Wi-Fi (Wireless Fidelity) dimana akses internet pun dapat dilakukan dalam area jaringan, dan tanpa kabel. Hal itu memungkinkan mengakses internet di rumah, di kantor, di kafe, dan tempat-tempat umum lainnya yang menyediakan koneksi semacam itu.
Kelihatannya memang mengasyikkan. Access Point atau hotspot, yang memungkinkan sambungan broadband internet secara nirkabel kini sudah dapat dijumpai di tempat publik dan menciptakan lonjakan permintaan layanan Wi-Fi. Ketersediaan akses internet publik tanpa kabel kini semakin merebak, publisitasnya pun makin hot, media yang menambah khasanah dunia perteknologian
1.2. Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Wi-Fi ?
2.      Bagaimana perkembangan Wi-Fi hingga sekarang?
3.      Bagaimana cara kerja Wi-Fi?

1.3. Tujuan
Makalah ini bertujuan agar pembaca mengetahui apa itu Wi-Fi, perkembangannya hingga sekarang, cara kerjanya
1.4. Manfaat
Makalah ini diharapkan mampu menambah pengetahuan pembaca mengenai wifi.





















BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Wi-Fi dan Perkembangannya
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel(Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11.
WI-FI merupakan istilah yang diberikan untuk sistem wireless LAN yang menggunakan standar 802.11 yang ada saat ini. Istilah WI-FI diciptakan oleh sebuah organisasi bernama WI-FI alliance yang bekerja menguji dan memberikan sertifikasi untuk perangkat-perangkat WLAN. Perangkat wireless diuji berdasarkan interoperabilitasnya dengan perangkat-perangkat wireless lain yang menggunakan standar yang sama. Setelah diuji dan lulus, sebuah perangkat akan diberi sertifikasi “WI-FI certified”. Artinya perangkat ini bisa bekerja dengan baik dengan perangkat-perangkat wireless lain yang juga bersertifikasi ini. Pada awalnya, sertifikasi WI-FI hanya diberikan pada perangkat wireless yang bekerja pada standar 802.11b.
          
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphonedengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan kebebasan, karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan café-café yang bertanda Wi-Fi Hot Spot.
WiFi adalah suatu rangkaian produk yang didesain untuk penggunaan teknologi Wireless Local Area Networks (WLAN) berdasarkan standar spesifikasi IEEE802.11 yang mampu menyediakan akses internet dengan bandwidth besar, mencapai 11 Mbps. Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005. Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama. Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut: Channel 1 – 2,412 MHz; Channel 2 – 2,417 MHz; Channel 3 – 2,422 MHz; Channel 4 – 2,427 MHz; Channel 5 – 2,432 MHz; Channel 6 – 2,437 MHz; Channel 7 – 2,442 MHz; Channel 8 – 2,447 MHz; Channel 9 – 2,452 MHz; Channel 10 – 2,457 MHz; Channel 11 – 2,462 MHz Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLANs (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah nama dagang (certification) yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi kualitas interoperability yang dipersyaratkan.
Teknologi Internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN). Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Wi-Fi sudah sangat populer di luar negeri. Amerika Serikat adalah salah satu negara yang paling berhasil memasyarakatkan Wi-Fi. Bahkan, beberapa PDA di Amerika Serikat dirancang secara khusus dengan modul Wi-Fi terintegrasi. Oleh karena kemudahan koneksi, reliabilitas, dan kecepatannya, Wi-Fi tampak cukup berhasil. Penggunaan hubungan nirkabel (wireless) sampai saat ini mengandalkan gelombang elektromagnetik, baik berbentuk gelombang radio maupun cahaya.
Di awal 1990-an, ketika teknologi nirkabel masih belum terlalu berkembang, beberapa organisasi, mulai dari bank sampai keperguruan tinggi, sempat memanfaatkan modem optik berbasis sinar laser untuk menghubungkan dua lokasi yang terpisah secara line-of-sigth. Jarak di antara kedua lokasi ini maksimal tidak lebih dari beberap ratus meter. Bandwidth yang dicapai bisa sampai 10 megabit per detik. Gangguan terjadi bila hujan turun atau bila polusi debu demikian buruknya, sehinggga sinar laser terhalang jalannya.
Teknologi telah jauh berkembang sejak saat itu. Komunikasi data melalui gelombang cahaya umumnya beralih dari transmisi di udara bebas ke transmisi melalui serat optik. Penurunan harga kabel optik dan peralatan terkaitnya sangat menolong peningkatan popularitasnya pada aplikasi-aplikasi point-to-point yang memerlukan bandwidth tinggi dan jarak jangkau teknologi ini sudah semakin jauh dan pemanfaatannya sebagai pengganti copper-links semakin popular.
Dalam bentuknya yang kini tersedia, teknologi nirkabel telah semakin baik untuk penggunaan jarak-dekat. Mulai dari Bluetooth sampai ke Wi-Fi, produk-produknya semakin membanjiri pasar. Bukan saja penggunaannya semakin mudah, harga dan kapasitasnya pun semakin baik. Bila teknologi kabel berkembang dari jarah dekat ke jauh, teknologi nirkabel berkembang dari jarak jauh ke dekat.
Masalah pengelolaan dan penggunaannya menjadi sangat sederhana, sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan latihan khusus. Ketersediaan di pasar bebas juga semakin baik, dan dengan cepat dipadukan dengan spectrum produk teknologi informasi dan komunikasi, mulai dari PDA (Personal Digital Assistant), komputer pangku (laptop computer) sampai ke server yang melayani kemudahan komputasi di gedung-gedung perkantoran, hotel dan bahkan mal-mal perbelanjaan.
Kaitan yang ingin disoroti disini adalah bagaimana kendala otoritas telekomunikasi dalam penggunaan teknologi nirkabel, khususnya yang menyangkut strategi frekuensi radio, alokasinya perizinannya dan pemantauan serta pengawasannya. Dengan spectrum yang sangat luas, pengelolaan frekuensi radio menjadi sangat sentral bagi arah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di setiap negara. Justru hal inilah yang membuat musykil, di samping menarik untuk di simak karena implikasinya yang sangat serius dalam kehidupan bangsa dan negara. Spectrum frekuensi yang sangat luas ini menyentuh alat-alat rumah tangga, telepon genggam, sampai kepada siaran televisi yang dipancarkan langsung melalui satelit diangkasa.
Tingginya animo masyarakat khususnya di kalangan komunitas Internet menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot. Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat. Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia. Mewabah Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang berselancar sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing. Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe –seperti Kafe Starbuck dan La Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Mister Bean Coffee di Cilandak Town Square dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk melihat berita politik atau gosip artis terbaru sembari menyeruput cappucino panas. Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui jaringan WLAN. Aplikasi tersebut dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).
Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat kartu (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalamperalatan eletronik, mulai dari kamera digital sampai consoles video game (ITU News 8/2003). Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk Indonesia.
Contoh : di Yogyakarta, dari sekitar 240 warung internet di sana, sekitar 120 di antaranya telah memanfaatkan frekuensi 2,4 GHz. Salah satunya warnet perpustakaan UGM. Mereka juga menyebarkan data internet ke warnet lain di sekitarnya yang berminat. Sejumlah warnet di Yogya juga membentuk jaringan lokal antarwarnet memakai frekuensi 2,4 GHz. Mereka memilih satu warnet induk yang bertugas meneruskan data dari ISP ke antena warnet anggotanya. Konsumen nantinya juga diuntungkan karena biaya akses internet dari warnet akan semakin murah. Penggunaan frekuensi 2,4 GHz yang bebas biaya ini memang menguntungkan para pengusaha warnet. Mereka tidak perlu membayar pulsa telepon saat mengakses internet. Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama. Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz.
Tujuh perusahaan membentuk Indonesian Wi-Fi Consortium (IWC) untuk mengembangkan wireless local area network (WLAN) bagi keperluan public dengan target membangun 10 hotspot hingga akhir. Konsorsium itu terdiri dari PT Acer Indonesia, PT Cyberindo Aditama (CBN), Cisco Systems Indonesia, PT Intel Indonesia, PT Microsoft Indonesia dan PT Jaring Semesta Infosolusi (Polaris|NET), didukung PT Elexmedia Komputindo. Tjahja Suprapto, wakil IWC dari PT Jaring Semesta Infosolusi, menjelaskan pembentukan organisasi ini bertujuan mengedukasi masyarakat sekaligus mengembangkan pasar Wi-Fi untuk keperluan publik di Tanah Air. "Memang ada model bisnisnya, tetapi fokus kami. saat ini adalah bagaimana Wi-Fi diterima denganbaik sebab pemerintah pun belum menentukan regulasi yang pasti mengenai Wi-Fi ini," tuturnya usai peluncuran konsorsium. Konsorsium sudah membangun total enam hotspot di Jakarta sehingga dengan proyek ini mereka ditargetkan memiliki 16 hotspot di Ibukota hingga akhir tahun ini yang seluruhnya berlokasi di kafe-kafe strategis.

2.2  Fungsi Wifi
Tentu kita sudah bisa memahami bahwa salah satu fungsi Wifi adalah untuk menghubungkan perangkat ke dalam jaringan lokal maupun jaringan internet. Namun apakah hanya sebatas itu saja fungsi Wifi? Ternyata, masih ada lagi fungsi Wifi yang mungkin belum disadari, seperti beberapa fungsi di bawah ini misalnya :

1. Menghubungkan Perangkat Ke Dalam Jaringan

Berbeda dengan jaringan kabel LAN yang terbatas penggunanya, Wifi bisa digunakan di banyak komputer tanpa menambah jumlah kabel. Dengan begitu, Wifi memudahkan banyak pengguna untuk sekaligus terhubung ke dalam jaringan.

2. Berbagi Data Antar Perangkat

Misalkan Anda mempunyai dua buah perangkat elektronik, lalu ingin memindahkan data di salah satunya ke perangkat lainnya. Wifi dapat dimanfaatkan untuk hal ini, sehingga kabel data tak lagi dibutuhkan dan menyebabkan pekerjaan lebih praktis dan efisien.

3. Modem Dari Smartphone

Memang dengan adanya Wifi, sebuah smartphone dapat terhubung dengan internet sehingga pengguna tak perlu lagi menggunakan paket data berbayarnya. Namun tak hanya itu, jika smartphone Anda mendukung perangkat wireless, maka Anda bisa menjadikan smartphone tersebut sebagai modem. Hal ini sangat berguna terutama jika Anda bepergian ke tempat yang tidak tersedia Wifi. Jika paket data Anda cukup banyak, maka ketika ingin mengakses internet melalui laptop misalnya, Anda dapat memfungsikan smartphone sebagai modem yang menggunakan sinyal Wifi untuk terhubung ke laptop.

 

4. Kecepatan Internet Lebih Pesat

Hal ini tentu sudah bisa dipahami oleh para pengguna smartphone. Berbeda dengan saat mengakses internet melalui jaringan seluler yang terkadang cepat terkadang lambat tergantung keberadaan sinyal, biasanya kecepatan akses internet dengan menggunakan Wifi lebih terjamin kecepatannya. Salah satu indikasinya adalah Anda bisa melakukan streaming video tanpa putus-putus, pengunduhan dokumen yang lebih cepat, akses yang tidak membutuhkan loading.




2.3 Cara Kerja wifi
Sistem wireless terdiri dari tiga komponen dibutuhkan. Yaitu:
1.                  Sinyal Radio (Radio Signal).
2.                  Format Data (Data Format).
3.                  Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).
Sinyal Radio bekerja pada lapisan bawah yang biasa disebut dengan physical layer, atau lapisan fisik. Lalu Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan strukture jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.Saat akan mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.
prinsip dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari persamaan yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964. Dalam persamaan itu, dengan gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa, setiap perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan medan-medan listrik. Dan sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam medan-medan listrik itu akan menciptaken medan-medan magnet. Maxwell menjelaskan… saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak melalui kabel atau sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari energynya akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan magnet atau alternating magnetic field.Kemudian, medan magnet yang tercipta dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan listrik di ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu medan listrik lagi, medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang asli atau yang pertama terhenti.
Bentuk energy yang tercipta dari perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai gelombang radio. Itu artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari energi elektromagnetik yang terlepas ke udara (ruang bebas). Alat yang menghasilkan gelombang radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa dinamakan RECEIVER. Nah, agar kedua alat tadi (transmitter dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat pola gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari udara, maka dibantulah dengan alat lain, yaitu ANTENA. Berkat persamaan dari Maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian disatukan dalam semua peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa berkomunikasi, mengirim dan menerima data melalui gelombang radio, atau biasa disebut dengan wireless netwok.

Sederhananya, Wifi bekerja dengan memafaatkan gelombang radio. Berbagai data yang diminta atau dikirimkan pengguna melesat di udara menggunakan gelombang radio. Agar dapat menerjemahkan data atau dokumen yang dikirim melalui gelombang radio ini, sebuah komputer harus memiliki adaptor wireless sehingga terhubiung dengan Wifi.


Cara kerja dari wifi
Gelombang radio yang berupa sinyal ini kemudian dikirim menuju router yang berfungsi sebagai decoder (penerjemah kode). Setelah kemudian diterjemahkan, data tersebut dikirim ke jaringan internet dengan memanfaatkan koneksi ethernet. Jaringan Wifi bekerja dua arah, setiap data yang diterima melalui internet juga dalam waktu bersamaan melewati router untuk kemudian dijadikan kode olehnya pada setiap paket data, kemudian dikirimkan kembali dalam bentuk sinyal radio yang diterima oleh adaptor komputer nirkabel.
Demikianlah pengertian, fungsi, dan cara kerja Wifi yang selama ini digunakan oleh banyak orang. Wifi ini tentu memiliki kelebihannya tersendiri, seperti memudahkan pengguna sebab lebih fleksibel dan pengguna bisa berpindah tempat, jaringan internet dapat diakses lebih mudah, juga penggunaan listrik yang lebih minimal. Walau begitu tak bisa dihindari pula terdapat kekurangan yang perlu diwaspadai, seperti jaringan yang kurang aman dan bisa disadap, perangkat yang cukup mahal, juga kekuatan sinyal yang bisa saja menurun jika kondisi cuaca buruk.























BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan informasi yang membuat setiap orang harus dapat meng-update informasi tersebut setiap saat, maka teknologi sekarang ini menghasilkan sebuah layanan pendukung yang lebih instan untuk dapat merealisasikan hal tesebut. Wi-Fi adalah teknologi jaringan dengan tidak menggunakan kabel seperti handphone, yaitu melakukan hubungan komunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman.
B.     SARAN
Menggunaan Wi-Fi dalam batasan wajar ini bisa mencegah pengaruh buruk terhadap kesehatan, juga menggunakannya untuk hal-hal positif yang berguna bagi kepentingan pelajaran.








DAFTAR PUSTAKA


http://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi)

http://rachmad29.blogspot.com/2008/08/sejarah-wireless-lan-wifi.html
http://www.arusty.com/dampak-negatif-dari-wifi-wireless-fidelity.html
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2137:wi-fi

No comments:

Post a Comment